Jadi, agar bisnis dapat mencapai manajemen inventaris terbaik, mereka harus mempertahankan jumlah inventaris yang tepat agar secara efektif dapat memenuhi permintaan yang telah diantisipasi. Akibatnya, perusahaan yang tidak dapat mempertahankan keseimbangan yang rumit, berisiko membawa terlalu banyak inventaris dan menghabiskan banyak biaya untuk pengiriman darurat dan pengisian ulang yang tidak direncanakan. Karena konsekuensi ini, perusahaan terus berusaha meningkatkan manajemen persediaan melalui model demand planning yang mencoba memprediksi keseimbangan persediaan yang “tepat”.

Sayangnya, untuk sebagian besar organisasi, proses ini bergantung pada spreadsheet dan entri data secara manual dari tim penjualan. Jadi, sifat manual dari proses ini tidak hanya menghasilkan perkiraan yang tidak akurat, tetapi juga perkiraan yang tidak tepat waktu. Bahkan, prosesnya sendiri bisa mahal dan memakan waktu dan sumber daya yang seharusnya dapat dihabiskan dengan lebih baik untuk lebih fokus terhadap hal penting bagi bisnis.

Oleh karena itu, modul baru Demand Planning dari Oracle NetSuite membantu memecahkan tantangan ini dengan memungkinkan manajer pembelian dan inventaris untuk menentukan proyeksi permintaan barang dalam beberapa bulan mendatang berdasarkan data historis dan tren atau informasi perkiraan penjualan. Faktanya, hal ini memberikan wawasan yang dibutuhkan manajer untuk merencanakan inventaris yang sesuai, dan membuat pembelian dan perintah kerja untuk memenuhi permintaan yang diantisipasi.