Blog

Pemanfaatan Otomatisasi Menjadi Kunci Keberhasilan The Closet Lover

The Closet Lover

Berbekal tabungan SG$3,000, kakak beradik Brianna dan Bertilla Wong memulai perjalanan karirnya sebagai hobi, hingga akhirnya bisnis mereka berkembang menjadi outlet fashion yang besar.

Wong bersaudara adalah pendiri gerai ritel fashion yang berbasis di Singapura, bernama The Closet Lover, yang memulai karirnya dari sebuah toko blog sederhana. Bisnis mereka pun kemudian berkembang pesat, hingga memiliki empat gerai toko di Singapura, dan dua di Kamboja.

“The Closet Lover didirikan oleh saya dan saudara perempuan saya, Brianna Wong. Awalnya kami membuka bisnis ini sebagai hobi, dari toko blog sederhana. Kemudian bisnis fashion kami mendapatkan banyak perhatian, dan dengan cepat menjadi populer dikalangan pelanggan. Kami mengalami pertumbuhan pesat dalam perjalanan karir, hingga akhirnya bisa seperti saat ini.” kata Bertilla.

Ketertarikan yang besar pada desain pakaian, ditambah dengan kegigihan untuk terus berinovasi, meningkatkan keinginan Brianna dan Bertilla untuk terus aktif berkontribusi di industri fashion.

Wong bersaudara mendirikan The Closet Lover dengan harapan pelanggan loyal mereka dapat merasakan pengalaman berbelanja di omnichannel dengan mudah dan praktis. 

Perjalanan bisnis mereka yang dimulai dari toko blog hingga memasuki pasar e-commerce, menjadikan The Closet Lover tidak asing dengan penggunaaan teknologi.

Mereka menyadari bahwa peran software-as-a-service (SaaS) dapat memudahkan bisnis mereka untuk berkembang. Maka dari itu, The Closet Lover selalu memanfaatkan teknologi cloud untuk mengatasi masalah yang berbeda di dalam bisnis mereka. 

Meskipun SaaS memiliki banyak manfaat yang menguntungkan bisnis, namun teknologi tersebut juga memiliki tantangan yang harus diatasi. Tantangan tersebut disebut SaaS sprawl, yaitu kebutuhan pengerjaan secara manual, karena sistem yang tidak terintegrasi dan memiliki data dari sumber yang berbeda.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, The Closet Lover menggunakan POS, penyedia third-party logistics (3PL), dan mitra last-mile delivery yang terhubung dengan cloud ERP mereka, untuk menghadirkan pengalaman belanja omnichannel yang mudah.

“Sebagai bisnis dengan pertumbuhan tinggi, masalah yang kami hadapi pun semakin banyak. Sehingga, solusi yang kami gunakan untuk mengatasi masalah tersebut juga mulai bertambah. Akibatnya, bisnis kami memiliki banyak data dari sumber yang berbeda, mengharuskan pengelolaan bisnis dilakukan secara manual,” Kata Glen Yeo, manager keuangan The Closet Lover. 

“Kehadiran Covid-19 juga semakin mendorong bisnis kami untuk menggunakan solusi terintegrasi, yang memungkinkan proses bisnis dilakukan tanpa perlu campur tangan manusia,” 

Dalam upaya mengatasi masalah ini, The Closet Lover mencoba menggunakan skrip dan pengkodean untuk mengintegrasikan solusinya. Mereka kemudian menyadari bahwa solusi tersebut memerlukan pemahaman teknis tingkat tinggi ketika dioperasikan.

“Berdasarkan pengalaman dari skrip lama kami yang mengintegrasikan platform e-commerce dengan ERP, tantangan terbesar yang kami hadapi adalah perubahan yang cepat. Variabel baru apa pun berpotensi merusak skrip, dan membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan uang untuk memastikan operasi berjalan lancar,” tambah Glen.

“Kami menyadari bahwa menggunakan solusi kami saat itu membuat proses bisnis menjadi lebih sulit dan mahal, apalagi ketika harus membuat semua pengguna memahami cara kerja teknologi tersebut dan memeliharanya. Yang kami butuhkan adalah platform sederhana dengan pengetahuan teknis yang mudah, untuk memulai dan berinovasi.”

Saat itulah The Closet Lover mencari layanan dari PointStar Consulting untuk mengidentifikasi solusi apa yang dapat mengatasi masalah integrasi bisnis mereka. Setelah diidentifikasi, ternyata solusi yang sesuai dengan kebutuhan The Closet Lover adalah Workato.

Workato sendiri adalah salah satu platform otomatisasi dan perusahaan integrasi berbasis low-code/ no-code (LCNC) terdepan di industri. 

“Manfaat dari penerapan Workato sangat beragam. Kemampuan integrasi dari Workato memungkinkan kami untuk mengintegrasikan platform e-commerce, POS, 3PL, dan mitra last-mile delivery yang terhubung dengan cloud ERP kami. Hal ini memungkinkan pesanan dari pelanggan dapat langsung diproses oleh mitra 3PL, tanpa proses manual apa pun dari kami,” kata Glen.

Artinya, saat pesanan diterima, 3PL kami dapat memenuhinya segera, tergantung pada jam kerja. Waktu pemrosesan pesanan dari kami pun menjadi lebih singkat. Semua pesanan dapat dipenuhi dalam waktu berikutnya atau bahkan pada hari kerja yang sama, dan akan sampai ke mitra pengiriman kami dalam waktu kurang dari dua hari kerja sejak pesanan diterima. Setiap proses yang terjadi juga akan segera di update ke dalam cloud ERP kami.”

Glen mengatakan setelah penerapan Workato, The Closet Lover melihat peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 25%. Hasil ini didapatkan dari peningkatan akurasi dan pemenuhan pesanan lebih awal. Selain itu, mereka pun mampu mengurangi kelebihan persediaan sebesar 30%.

Upaya transformasi digital dengan memilih konsultan yang tepat sebagai mitra implementasi, sangatlah penting. Penyedia solusi yang tepat akan mencoba memahami kebutuhan bisnis perusahaan, sebelum menetapkan solusi apa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan bisnis.

“Bermitra dengan PointStar Consulting merupakan kunci keberhasilan penerapan Workato di perusahaan kami. Mereka membantu perusahaan mengatasi Covid-19, tanpa mengganggu perencanaan logistik internal,” kata Glen.

“PointStar Consulting memberikan dukungan pelanggan yang sangat baik dengan berbagai keahliannya. Mereka sangat membantu kami, baik itu sebelum, selama, dan setelah implementasi Workato dijalankan. Hingga hari ini pun tim kami sangat senang bekerja sama dengan PointStar Consulting. Diskusi selalu terasa santai dan mudah, serta penjelasan mereka pun mudah dipahami.”

Share this post

Please fill out the details below.

Event Registration 1

This form is created for another event registration.

"*" indicates required fields

**This event has limited seats available.